Main Article Content
Abstract
Daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) menghadapi tantangan besar dalam dunia pendidikan, termasuk keterbatasan akses terhadap sumber belajar, tenaga pendidik yang berkualitas, dan media pembelajaran yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan belajar matematika yang dialami siswa kelas V SD YPK Lacharoi Hom-Hom di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, serta mengidentifikasi preferensi media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa di Daerah 3T. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan instrumen utama berupa angket tertutup yang disebarkan kepada seluruh siswa kelas V SD YPK Lacharoi Hom-Hom berjumlah 25 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 36,7% siswa mengalami kesulitan pada materi pengukuran jarak dan waktu, 33,3% pada pengukuran panjang, dan 26,7% pada materi pecahan. Ketika menghadapi kesulitan, 76,7% siswa memilih bertanya kepada guru. Dalam hal preferensi media pembelajaran, 46,7% siswa menyukai media visual berupa gambar, dan 33,3% menyukai media konkret. Temuan ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa lebih terbantu dengan media visual dan konkret dalam memahami konsep-konsep matematika yang bersifat abstrak. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk menerapkan pendekatan pembelajaran yang kontekstual serta menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik siswa, khususnya di daerah terpencil.