Main Article Content
Abstract
Permasalahan rendahnya kemampuan membaca di kalangan siswa Sekolah Dasar di wilayah Papua Pegunungan menjadi perhatian serius dalam dunia pendidikan. Artikel ini menyajikan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa program pendampingan membaca yang dilaksanakan bagi siswa kelas IV SD YPPGI Napua Wamena. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan untuk menggambarkan proses, tantangan, dan hasil dari kegiatan pendampingan ini. Data diperoleh melalui wawancara dengan guru kelas IV, observasi langsung selama kegiatan berlangsung, dan dokumentasi berupa foto serta catatan lapangan. Ditemukan bahwa siswa mengalami kesulitan memahami isi bacaan, kesalahan pelafalan fonetik, dan rendahnya minat baca. Intervensi dilakukan melalui metode membaca interaktif berbasis gamifikasi, pelatihan membaca nyaring, serta latihan menceritakan kembali isi bacaan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada kemampuan membaca siswa, dengan 70% siswa mampu membaca lancar, 65% memahami isi bacaan, dan 85% menunjukkan kemajuan dalam pelafalan fonetik. Artikel ini menekankan pentingnya pendekatan kontekstual, menyenangkan, dan berkelanjutan dalam meningkatkan kemampuan literasi dasar anak-anak di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Kegiatan ini juga mendorong tumbuhnya budaya membaca di kalangan siswa serta menumbuhkan kesadaran guru dan orang tua terhadap pentingnya pendampingan membaca secara rutin di rumah.